Jumat, 08 Mei 2020

Hai Rasa

Sumber Gambar: Hanifah Nur Fauziah
Hai rasa
Yang membelenggu jiwa
Saat hati nya tak jua menyapa
Tak jua terbalaskan 
Aku merindumu
Namun perasaan itu 
Hanya terpenjara rapat
Dalam labirin tua
Yang semakin berkarat

Rasanya, jiwa ini sebegitu hampa
Saat sayup-sayup
Enggan memandang
Apalagi ungkapkan
Mulut kelu
Tak terucap kata walaupun terbata
Akhirnya, kututup rapat kau
biarlah kau jadi ketentuan-Nya
Andaikan memang kau
Kita akan disatukan oleh semesta
Namun, bila bukan
Kau akan memudar
Dan terkikis habis
Ditelan keheningan
Secara perlahan


Rabu, 06 Mei 2020

Balas Dendam Terbaik

Sumber gambar: Hanifah Nur Fauziah

Hidup adalah sebuah perjuangan
Berbagai dinamika
Yang kan menggores hati
Hadapi dengan pasti
Dengan berbagai goresan
Kita akan kuat
Saat sayatan, buncahan selalu menghakimi Dengan penuh esensi luka

 Hati ini punya mu, bukan dia bukan mereka
Dirimu serta ragamu yang menjaga nya
Janganlah kau biarkan ia terjatuh 
Dalam lembah kebinasaan

Menguatlah, dan terus tumbuh
Ingatlah kata sakti itu
"terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk"
Yaah, acap kali proses yang harus kau lalui
Begitu panjang dan tidak mengenakan
Dari berbagai stigma yang menghunjam 

Namun, dirimu ada padamu
Hati mu tersimpan berlian
Maka manfaatkanlah
Lejitkan kemampuan diri
Biarkan segala hujatan
berubah menjadi tepuk tangan
Itulah balas dendam terbaik
Dalam kehidupan

Sabtu, 02 Mei 2020

Jangan Pernah Berubah

Jarak tak selamanya bisa memisahkan hubungan, jika didasari atas cinta dan saling kasih. Namun kendati nya, seseorang semakin renggang bila jarak yang ia tempuh semakin jauh. Tatkala ia lama tak berjumpa, tak pernah terbayang akan seperti apa jadi nya. Memang ada berbagai layanan seperti telfon dan sosial media yang tersedia, hingga kita bisa menghubungi via handphone. Namun, rasanya tak lagi sama bila tidak berjumpa secara langsung. Aku teringat tentang kita, celotehmu, bawel mu, arahan bijakmu yang sewaktu itu memberi ku sebuah wejangan layaknya seorang ibu. Cerocos kata-kata yang menyentil hati tak jadi masalah. Arahan yang membuat diri down tak jadi beban. Kini, entah mengapa semua nya serasa berbalik dengan keadaan. Dan sungguh, aku tak nyaman dan tak pernah merasa nyaman. Karena polemik yang saling berlandaskan kuat akan ego. Rasa nya bila engkau dekat, aku ingin memelukmu, aku akan bilang bahwa aku menyayangimu sahabatku, dan jangan pernah berubah sampai nanti.

Namun nyata nya, kita jauh. Entah karena jarak yang semakin jauh atau hati yang semakin tak senada. Namun, aku tidak ingin hal seperti ini terulang dan terus terulang. Mengenalmu 6 tahun yang lalu, membuat diriku seolah bangkit kembali tatkala diri ini sedang down dengan keadaan, tatkala fake face nya orang-orang yang kuanggap teman menghianatiku, kamu datang sebagai orang pertama yang memberikan pundak ketika aku rapuh dan wejangan ketika ku bersimpuh. Semesta, terkadang tak sejalan dengan kondisi. Namun, jangan pernah menyalahkan semesta, karena semesta berjalan penuh atas kendali tuhan. Tuhan sebaik-baiknya perencana. Semoga hatiku kuat dan baik-baik saja. Teruntuk sahabatku, semoga hatimu juga kuat dan baik-baik saja sampai nanti, dan jangan pernah berubah.